Saat teknologi kesehatan dan metode pengobatan sudah sangat
canggih, kadang kita lupa bahwa otoritas penyembuhan HANYA PADA ALLAH. Kita
lupa bahwa hanya Allah Maha Kuasa melakukan apapun. Sehingga kita lupa untuk
berdoa dan bersabar. Pada penyakit sama, diobati oleh satu dokter, dengan obat,
alat, dan teknik kesehatan sama, hasil bisa berbeda karena doa tulus si pasien.
Secanggih apapun peralatan, setinggi apapun ilmu dari
seorang dokter, bila Allah menginginkan seseorang itu sakit, maka sakitlah ia.
Tidak sesuatu pun yang bisa menyembuhkannya sebelum Allah mengizinkannya.
Sebaliknya, separah apapun penyakitnya, sehebat apapun
penderitaan yang dirasakannya, tetapi jika Allah menginginkannya sembuh, maka
sembuhlah ia, walaupun hanya dengan segelas air putih.
Ini mutlak kita yakini, baik bagi si sakit, keluarganya
maupun dokter. Bagi dokter, keyakinan ini akan mencegahnya dari kesombongan
saat banyak pasiennya bisa ia sembuhkan. Ia yakin bahwa kesembuhan itu datang
dari Allah, meskipun melalui usaha yang ia lakukan. Keyakinan ini juga akan
mencegah ia berputus asa saat menghadapi kasus-kasus sulit. Ia akan mampu
bersabar mencari jalan sambil tetap berdoa pada otoritas tertinggi alam semesta
ini, agar pasiennya diberi kesembuhan melalui usaha perawatan, pengobatan yang
dilakukannya.
Bagi si sakit, keyakinan seperti di atas bisa menguatkan
mental bersabar, dan pantang menyerah. Terus melakukan usaha untuk menyembuhkan
penyakitnya, walaupun berat dan panjang. Keyakinan seperti ini terus menumbuhkan
harapan sembuh dalam hatinya.
Bagi keluarga si sakit, keyakinan ini menjadi motivasi untuk
terus tabah merawat dan menolong keluarganya yang sakit sampai sembuh. Walaupun
perlu waktu, tenaga dan biaya besar, mereka tetap rela menolong keluarganya.
Keluarga akan dengan patuh menjalani prosedur yang dianjurkan dokter, agar
keluarganya yang sedang sakit bisa segera memperoleh kesembuhan.
Jadi bagi yang sedang sakit, setelah anda berikhtiar pergi
mencari penyembuhan lewat dokter, ingatlah pada Allah, dan mohonlah untuk
kesembuhan itu dari-Nya. Sakit tidak semuanya hukuman, kata Pak Uztad, manusia
itu diberi bencana karena tiga alasan yaitu sebagai ujian, sebagai peringatan
dan sebagai hukuman. Lalu manusia bisa menghadapi bencana tersebut dengan tiga
cara pula yakni, sabar, sadar atau bertobat. Bila bencana yang datang itu
adalah ujian, kita diminta untuk bersabar menjalaninya. Bila bencana yang
datang itu peringatan, kita perlu segera sadar dan kembali ke jalan yang lurus.
Dan bila bencana itu datang sebagai hukuman, maka segeralah kita bertobat dan
berjanji tidak akan mengulangi lagi pelanggaran yang telah kita lakukan.
Bagi yang terbaring sakit, dan membaca ini, saya yakin, ini
akan membesarkan hati. Bagi Allah, tidak ada yang tidak mungkin. Kalau ini yang
menjadi keyakinan kita, mengapa kita harus takut. Semua akan bisa kita hadapi,
asal kita selalu dekat pada Allah.
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
اَللَّهُمَّ
اَزِلْ عَنْهُ الْعِلَلَ وَالدَّآءَ، وَاَعِدْهُ اِلَى الصِّحَّةِ
وَالشِّفَآءِ، وَاَمِـدَّهُ بِحُسْنِ الْوِقَايَةِ، وَرُدَّهُ اِلَى حُسْنِ
الْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْ مَانَالَهُ فِي مَرَضِهِ هَذَا مَادَةً
لِحَيَاتِهِ وَكَفَّارَةً لِسَيِّئَاتِهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّـدٍ
Ya Allah, hilangkan dari dirinya penyakit, kembalikan dia kepada kesehatan dan kesembuhan. Bantulah dia dengan sebaik-baik perlindungan, dan kembalikan dia kepada sebaik-baik kesembuhan. Jadikanlah apa saja yang dirasakannya pada waktu sakitnya sebagai pahala untuk kehidupannya dan penghapus atas segala kesalahan-nya. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.
Amin Ya Allah , Amin Ya Robbillalamin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tanggap