Semalam, tidak ada bedanya dengan malam kemarin(beda 2-3 menit ji).
Lambat tidur jadi lambat bangun, tidak sempat sarapan. Tapi kuingat(mi) bawa dompet. Yang parah, saya salah mendatangi rumah sakit, yang harusnya Pelamonia malah ke Wahidin Sudirohusodo. Dengan ingatan (yang salah) bahwa ada pertemuan pagi, saya berkelebat ke ruang pertemuan di bangsal (hyaait..).
Sampai di tujuan, sepi cenderung seram, pasti pertemuan sudah mulai. Saya telpon Octo untuk cek situasi di dalam ruangan, tidak diangkat, lanjut ke Dini baru nyambung.
Agak kaget juga karena suaranya lantang, padahal saya berharap dia pake volume bisik2, ternyata di atas volume percakapan biasa.
Ternyata semua teman langsung ke Pelamonia. Kututup telpon, saya lemas, pasti kena marah lagi..
Saya pun melangkah gontai (nah2 mulai mi sede' sakit jiwanya) ke t4 parkir. Tapi belum separuh jalan, saya belok ke POLI THT. Di sana saya ketemu teman, dan tanya kapan undian penguji di lakukan. "Sudahmi tadi kak", yang adaptasi besok pi. Tiba-tiba saja saya sudah di kantin, sambil minum coffemix sama Warjo yang lagi mau ujian di bagian Mata. Setelah secangkir, sambung sebatang, saya akhirnya menuju t4 parkir. Warjo yang bayar minumnya. Saya tidak berniat buru-buru ke Pelamonia, saya sudah pasrah.
Di usir pulang juga saya akan terima. Saya ambil jalan lewat pintu I, ternyata danau unhas meluap memotong jalan. Motorku akhirnya mendapat kesempatan mandi.
Sepanjang jalan, kecepatan 40-60 km/jam. Tiba di Pela jam 10.30an. Mencoba pintu samping, no luck. Terpaksa jujur lewat pintu depan. Kedapatan sama dr. Paulus, tapi dia bisa mengerti (piewff..). Ikut kegiatan seperti kemarin. Jam 12, balik lagi ke Wahidin. Pembacaan sampai jam 16.30. Sampai rumah jam 22an. Sebelumnya tersangkut di mana ya?...
Ok Deh Prenk i doakn semoga sukses,
BalasHapusTetap Semangat....!!!!
Do it All your job's with Love...