Kau yang pernah mengetuk hatiku
Yang tiba-tiba jadi kalem hanya untukku
Menyelamatkanku dari masa lalu
Kau mengerti diriku
Pengorbananmu tidak pernah kuanggap angin lalu
Air matamu masih membasahi juga hatiku
Bukan sulap bukan sihir semua ini
Wajahku tidak ayu dan lugu, dan tidak pakai topeng
Kita bisa kok bertiga dengannya
Selama kau beri segalanya
Terima aku kembali
Akan kutebus yang pernah kuambil (aku bukan pencuri)
Maulah lagi
Pedulilah, aku mencarimu lagi
Berikan kesempatan kedua
Karena saat itu aku belum mengenal cinta (sejati)
Buat Anniva
Loket362 adalah alamat rumahku. Ini kujadikan judul agar selama menulis--di mana pun--,aku tetap merasa ada di rumah.
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
04 Februari 2008
22 Agustus 2007
Kereta Berkarat
Sementara kereta-kereta yang lain berlari dengan cepatnya
Kereta yang satu itu terseok tanpa menarik perhatian
Hanya ilalang dan kerikil di dekatnya yang bersimpati
Namun Si Kereta pun tidak mengambil hati
Terus ia bergerak
Meski tidak laju seperti mereka yang telah menjauh
Semakin kecil bagian mereka yang dapat ia lihat
Tentu Begitu pula ia terlihat dari sana
Namun Si Kereta tidak mengambil hati
Masih tetap lamban dan tak menarik perhatian
Paling tidak ia bisa melihat dengan lebih jelas
Apa yang telah ia lewati dengan perlahan
Dan menyimpannya dalam kenangan
Mungkin tidak akan sudi ia ingat kembali
Saat Si Kereta telah berubah menjadi pesawat
Melambai dari atas sana
Melihat kereta-kereta lain
Yang pernah meninggalkannya
Kereta yang satu itu terseok tanpa menarik perhatian
Hanya ilalang dan kerikil di dekatnya yang bersimpati
Namun Si Kereta pun tidak mengambil hati
Terus ia bergerak
Meski tidak laju seperti mereka yang telah menjauh
Semakin kecil bagian mereka yang dapat ia lihat
Tentu Begitu pula ia terlihat dari sana
Namun Si Kereta tidak mengambil hati
Masih tetap lamban dan tak menarik perhatian
Paling tidak ia bisa melihat dengan lebih jelas
Apa yang telah ia lewati dengan perlahan
Dan menyimpannya dalam kenangan
Mungkin tidak akan sudi ia ingat kembali
Saat Si Kereta telah berubah menjadi pesawat
Melambai dari atas sana
Melihat kereta-kereta lain
Yang pernah meninggalkannya
Corny Jokers Mengamuk
Patologi
Seribu dua kaki
Dari sana ke sini
Sekitar dua hari
Dan satu kali terbenam mentari
Tidak ada masalah dengan tebing berdiri
Peduli amat jeram yang jatuh tinggi
Atau tersedia gurun untuk dilewati ?
Menu esok hari
Mungkin cuma seteguk kopi
Yang sudah dingin lagi
Soalnya dibikin pagi-pagi sekali
Sih ….!
Kakiku melenggang letih
Kaosku bau peti mati
Tolong, tidak usah tanya tentang CD
Bisa muntah nanti
Jadi kulunasi hutang, hari ini
Biar disaku tinggal sebiji
Yang punya warung bisa kok diajak kompromi
Lain halnya kalau sedang nagih
Puntung juga disulut api
Yang sisa, dilinting kembali
Wah sudah panjang nih
Tapi kalau dibaca nggak bisa berhenti
Pasal satu sebenarnya bukan yang mulai
Yang ketiga puluh enam, belum tentu tempat berhenti
Masih 12 senti lagi
Helai-helai kresek yang belum kurayapi
Tapi cahaya sudah semakin meninggi
Aku sebaiknya segera mandi
By : Corny Jokers (Caphek Bang !!)
Anatomi
Dosen :
Kalau tiba jadwalnya
Kupastikan tak seorang kan berseri
Tidak juga kau…
Asisten :
Tak perlu sedu sedan itu
Ka’ Dave R. :
Aku ini mantan orang jalang
Dari kumpulan terbuang
Praktikan :
Biar susah sungguh, mengingatmu penuh seluruh
Aku tetap meradang menerjang
Wangi bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih peduli lagi
Aku tak mau di sini, seribu tahun lagi
By : Corny Jokers
Seribu dua kaki
Dari sana ke sini
Sekitar dua hari
Dan satu kali terbenam mentari
Tidak ada masalah dengan tebing berdiri
Peduli amat jeram yang jatuh tinggi
Atau tersedia gurun untuk dilewati ?
Menu esok hari
Mungkin cuma seteguk kopi
Yang sudah dingin lagi
Soalnya dibikin pagi-pagi sekali
Sih ….!
Kakiku melenggang letih
Kaosku bau peti mati
Tolong, tidak usah tanya tentang CD
Bisa muntah nanti
Jadi kulunasi hutang, hari ini
Biar disaku tinggal sebiji
Yang punya warung bisa kok diajak kompromi
Lain halnya kalau sedang nagih
Puntung juga disulut api
Yang sisa, dilinting kembali
Wah sudah panjang nih
Tapi kalau dibaca nggak bisa berhenti
Pasal satu sebenarnya bukan yang mulai
Yang ketiga puluh enam, belum tentu tempat berhenti
Masih 12 senti lagi
Helai-helai kresek yang belum kurayapi
Tapi cahaya sudah semakin meninggi
Aku sebaiknya segera mandi
By : Corny Jokers (Caphek Bang !!)
Anatomi
Dosen :
Kalau tiba jadwalnya
Kupastikan tak seorang kan berseri
Tidak juga kau…
Asisten :
Tak perlu sedu sedan itu
Ka’ Dave R. :
Aku ini mantan orang jalang
Dari kumpulan terbuang
Praktikan :
Biar susah sungguh, mengingatmu penuh seluruh
Aku tetap meradang menerjang
Wangi bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih peduli lagi
Aku tak mau di sini, seribu tahun lagi
By : Corny Jokers
Suatu Subuh di 2003
SOK TAU LOE !
Dia mengaku paling jangkung di antara kami
Tapi aku terlalu jeli untuk ia kelabui
Jelas-jelas kepalanya Cuma setinggi bahuku
Bisa-bisanya ia mengklaim dirinya jangkung
Dia juga pernah bilang paling jujur di antara kami
Lagi-lagi aku terlalu peka untuk dibohongi
Dia menyimpan sejuta lebih banyak rahasia daripada yang lain
Sudahlah, bahasa tanpa suara itu tak pernah bisa berdusta
Dan aku telah selesai mempelajarinya.
(Fahmi 29 Maret 2003 5:35)
Saat semua sedang asyik bercengkerama dengan sang Morpheus
Aku masih saja terbuai oleh kantuk yang tak sanggup membawa beban di mataku
Menatap monitor kaca di hadapanku, di mana kutulis semua ini
Untuk kalian baca esok hari
Saat Morpheus telah lelah bermain
Dan memilih bertanding catur denganku
Tentu saja di alamnya
(Fahmi 23 Maret 2003 5:45)
Cinta yang kau katakan itu
Bukan dari kutipan penyair sejati
Karena maknanya tertulis terlalu rapi
Dan mudah bagiku untuk membacanya
Cinta yang kusimpan ini
Belum pernah ada penyair yang menulisnya
Karena maknanya terlalu besar untuk seluruh kitab yang ada
Dan begitu sulit bagiku untuk mengatakannya
(Masih Fahmi 23 Maret 2003 5: 49)
Setelah aku menulis ini, aku matikan komputermu, lalu keluar merokok !!! He 20X (Terakhir Fahmi 23 Maret 2003 Dinihari)
Dia mengaku paling jangkung di antara kami
Tapi aku terlalu jeli untuk ia kelabui
Jelas-jelas kepalanya Cuma setinggi bahuku
Bisa-bisanya ia mengklaim dirinya jangkung
Dia juga pernah bilang paling jujur di antara kami
Lagi-lagi aku terlalu peka untuk dibohongi
Dia menyimpan sejuta lebih banyak rahasia daripada yang lain
Sudahlah, bahasa tanpa suara itu tak pernah bisa berdusta
Dan aku telah selesai mempelajarinya.
(Fahmi 29 Maret 2003 5:35)
Saat semua sedang asyik bercengkerama dengan sang Morpheus
Aku masih saja terbuai oleh kantuk yang tak sanggup membawa beban di mataku
Menatap monitor kaca di hadapanku, di mana kutulis semua ini
Untuk kalian baca esok hari
Saat Morpheus telah lelah bermain
Dan memilih bertanding catur denganku
Tentu saja di alamnya
(Fahmi 23 Maret 2003 5:45)
Cinta yang kau katakan itu
Bukan dari kutipan penyair sejati
Karena maknanya tertulis terlalu rapi
Dan mudah bagiku untuk membacanya
Cinta yang kusimpan ini
Belum pernah ada penyair yang menulisnya
Karena maknanya terlalu besar untuk seluruh kitab yang ada
Dan begitu sulit bagiku untuk mengatakannya
(Masih Fahmi 23 Maret 2003 5: 49)
Setelah aku menulis ini, aku matikan komputermu, lalu keluar merokok !!! He 20X (Terakhir Fahmi 23 Maret 2003 Dinihari)
Jambak!!!!!!!!!!!!
Seutas sinar putih
Mencoba menembus kelopak mataku yang rapat terkatup oleh waktu
‘Kicau’ ayam jantan mencoba berlomba dengan mimpi yang masih terus membuaiaku dalam termangu
Tapi suara ibuku lah yang membangunkan aku
Seperti bapak-bapak yang berlomba mencetak anak-anak super huebat
Kau ini ibu-ibu yang menjadi pendukung bapak-bapak itu
Dan seperti aku yang setia mengkritikmu
Aku akan terus berdiri di jalanmu
Untuk menjatuhkanmu
Apakah kamu sudah takut?
Mencoba menembus kelopak mataku yang rapat terkatup oleh waktu
‘Kicau’ ayam jantan mencoba berlomba dengan mimpi yang masih terus membuaiaku dalam termangu
Tapi suara ibuku lah yang membangunkan aku
Seperti bapak-bapak yang berlomba mencetak anak-anak super huebat
Kau ini ibu-ibu yang menjadi pendukung bapak-bapak itu
Dan seperti aku yang setia mengkritikmu
Aku akan terus berdiri di jalanmu
Untuk menjatuhkanmu
Apakah kamu sudah takut?
Jujur
Jujurlah
Jujurlah
Jujurlah
Kulafazkan mantra itu 3 x
Yang kucuri dengar dari temanku sekali
Lalu aku menjadi jujur
Jujur pada semuanya
Tak ada lagi yang kusembunyikan
Adakah aku bersembunyi ?
Nda tau mi deh
Kesunyian malam adalah sesuatu yang menyesatkan
Buktinya aku tersesat
Aku tertawa terbahak-bahak
Kenapa kau juga ikut-ikut tersesat
Bukankah malam sudah hampir berlalu
Dan cahaya petunjuk akan menuntun kita ke arah baru
Yang tidak akan membuat kita tersesat lagi
Dan aku tidak akan tertawa lagi
Karena kau juga tidak tersesat lagi
Hahahahahaha
Sori aku bohong lagi….
Jujurlah
Jujurlah
Kulafazkan mantra itu 3 x
Yang kucuri dengar dari temanku sekali
Lalu aku menjadi jujur
Jujur pada semuanya
Tak ada lagi yang kusembunyikan
Adakah aku bersembunyi ?
Nda tau mi deh
Kesunyian malam adalah sesuatu yang menyesatkan
Buktinya aku tersesat
Aku tertawa terbahak-bahak
Kenapa kau juga ikut-ikut tersesat
Bukankah malam sudah hampir berlalu
Dan cahaya petunjuk akan menuntun kita ke arah baru
Yang tidak akan membuat kita tersesat lagi
Dan aku tidak akan tertawa lagi
Karena kau juga tidak tersesat lagi
Hahahahahaha
Sori aku bohong lagi….
Al bukhari 01
Saat aku datang
Tersenyumlah padaku
Karena senyummu indah
Membuat aku mencarimu
Saat aku didekatmu
Bicaralah padaku
Karena kata-katamu ceria
Dan akupun tertawa
Saat aku menggenggam tanganmu
Jujurlah padaku
Karena kejujuranmu setia
Dan akupun cinta
Saat aku tak ada
Rindukanlah aku
Karena kerinduanmu
Akupun merindukanmu
Tersenyumlah padaku
Karena senyummu indah
Membuat aku mencarimu
Saat aku didekatmu
Bicaralah padaku
Karena kata-katamu ceria
Dan akupun tertawa
Saat aku menggenggam tanganmu
Jujurlah padaku
Karena kejujuranmu setia
Dan akupun cinta
Saat aku tak ada
Rindukanlah aku
Karena kerinduanmu
Akupun merindukanmu
Dewi X
Dewi yang mulai layu
Dibingkai oleh pigura waktu
Menunggu mataharimu
Menunggu matimu
Yang terbutakan dewi malam
Bersimpuh dalam diam
Menikmati setiap warnamu pergi
Menatapi langit
Menanti mataharimu
Menanti cahayamu
Dibingkai oleh pigura waktu
Menunggu mataharimu
Menunggu matimu
Yang terbutakan dewi malam
Bersimpuh dalam diam
Menikmati setiap warnamu pergi
Menatapi langit
Menanti mataharimu
Menanti cahayamu
Around Midnight
Kalau saja bisa
Kan kubawa stepa di jalanmu
Agar kakimu tetap indah walau kau berjalan jauh
Kalau saja mampu
Akan kugiring awan memayungimu
Agar kulitmu tetap putih walau berdiri menunggu di siang hari
Cintaku …
Itu kalau boleh
Ingin kupanggil kau begitu
Yang dua di atas, anggap saja bonus
Kan kubawa stepa di jalanmu
Agar kakimu tetap indah walau kau berjalan jauh
Kalau saja mampu
Akan kugiring awan memayungimu
Agar kulitmu tetap putih walau berdiri menunggu di siang hari
Cintaku …
Itu kalau boleh
Ingin kupanggil kau begitu
Yang dua di atas, anggap saja bonus
Matematika Mencari Cinta
Menguntai kesan pada simpul-simpul waktu
Menggantung langkah dalam radian abstrak
Menjenguk setiap sudut juring kenangan
Membentang jaring dalam ruang limit tak berhingga
Memaksa logika untuk bersuara
Menodong semua dalil untuk berbicara
Matematika mencari cinta ...
Tak terpetakan dalam simpul-simpul waktu
Tak pernah bersinggungan dengan lingkaran manapun
Tak ditemukan pula pada juring-juringnya
Jerat serapat apapun tak sanggup menjebaknya
Apalagi cuma logika yang hanya sebatas kata-kata
Jadi misal x memenuhi syarat-syarat di atas maka ...
Dialah cinta ...
(Can u believe it !!)
Menggantung langkah dalam radian abstrak
Menjenguk setiap sudut juring kenangan
Membentang jaring dalam ruang limit tak berhingga
Memaksa logika untuk bersuara
Menodong semua dalil untuk berbicara
Matematika mencari cinta ...
Tak terpetakan dalam simpul-simpul waktu
Tak pernah bersinggungan dengan lingkaran manapun
Tak ditemukan pula pada juring-juringnya
Jerat serapat apapun tak sanggup menjebaknya
Apalagi cuma logika yang hanya sebatas kata-kata
Jadi misal x memenuhi syarat-syarat di atas maka ...
Dialah cinta ...
(Can u believe it !!)
Langganan:
Postingan (Atom)